Sabtu, 02 Januari 2021

Membiasakan Amalan Ketaatan

Orang yang biasa mengerjakan ketaatan akan tetap memperoleh pahalanya setiap kali ada udzur (alasan syar'i) yang menghalanginya.

Dari Abu Musa Al-Asy'ari rodhiyallahu 'anhu bahwa Rosulullah ﷺ bersabda:

إذا مرض العبد أو سافر كتب له مثل ما كان يعمل مقيما صحيحا

"Apabila seorang hamba sakit atau bepergian safar (perjalanan jauh) maka tetap dicatat baginya pahala seperti kebiasaan dia ketika mukim dan ketika sehat.” (HR. Al-Bukhori 2996)

Hadits ini berlaku bagi orang yang biasa menjaga amalan ketaatan dan tetap meniatkannya selama tidak ada udzur.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menjelaskan:

فأثبت له مثل ذلك العمل لأن عزمه تام وإنما منعه العذر

"Dia tetap mendapat pahala amalan yang biasa dikerjakannya itu meski terhalang udzur karena tekadnya yang sempurna." (Daqo'iqut Tafsir 1/245)

Ibarat peluang bisnis yang menjanjikan maka inilah perniagaan akhirat yang paling agung. Perniagaan yang selalu membawa keuntungan.

Orang yang cekatan akan memanfaatkan betul peluang ini dengan berusaha menjaga amalan-amalan ketaatan seperti dzikir, membaca Al-Qur'an, sholat sunnah di samping amalan-amalan yang wajib.

Selama amalan ketaatannya itu dibangun di atas niat yang ikhlas karena Allah dan mengikuti sunnah (petunjuk) Nabi ﷺ maka pahalanya akan terus dicatat.

Di dalam Al-Qur'an, Allah mengibaratkan amalan sholih seperti perniagaan karena orang yang mengerjakannya akan meraih keberuntungan yang besar yaitu diampuni dosa-dosanya, diselamatkan dari azab yang pedih dan dimasukkan ke dalam surga.

Semua ini menunjukkan kesempurnaan Islam sebagai agama yang rohmah dan semoga Allah mengaruniakan kita keistiqomahan, aamiin.

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar