Sabtu, 02 Januari 2021

Makanan Terhidang Saat Iqomat

Apabila makanan sudah terhidang dan iqomat sudah ditegakkan apakah seseorang cukup makan sesuap ataukah hajatnya dia selesaikan?

Para ulama berselisih pendapat, Al-Imam An-Nawawi menguatkan pendapat diselesaikan dulu makannya baru kemudian beranjak sholat.

Al-Imam An-Nawawi berkata:

وقوله ﷺ : ( ولا يعجلن حتى يفرغ منه ) دليل على أنه يأكل حاجته من الأكل بكماله وهذا هو الصواب

"Sabda Nabi ﷺ, "Dan janganlah tergesa-gesa hingga dia menyelesaikan makannya", ini dalil yang menunjukkan bahwa hendaklah dia selesaikan dulu makannya dengan sempurna. Pendapat inilah yang benar.

وأما ما تأوله بعض أصحابنا على أنه يأكل لقما يكسر بها شدة الجوع فليس بصحيح وهذا الحديث صريح في إبطاله 

Adapun penafsiran sebagian ulama Syafiiyyah bahwa cukup baginya makan sesuap untuk mengganjal rasa lapar yang amat sangat maka pendapat ini tidak shohih lantaran hadits di atas jelas-jelas menolak pendapat tersebut." (Syarh Shohih Muslim 5/208)

Dari sini kita mengetahui syariat amat mengagungkan sholat sampaipun menyangkut urusan perut sholat bisa diurungkan demi menjaga kekhusyuan. Rosulullah ﷺ bersabda:

لا صلاة بحضرة الطعام ولا هو يدافعه الأخبثان

"Tidak sempurna sholat ketika makanan telah dihidangkan dan tidak sempurna sholat ketika menahan kencing atau hajat besar." (HR. Ahmad 23646, Muslim 560, Abu Dawud 89)

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar