Ikhlas artinya memurnikan niat dalam menghambakan diri kepada Allah. Tulus dalam menjalankan ketaatan dan meninggalkan yang dilarang.
Tidak ada yang dituju dari peribadahan, pengagungan, penghambaan kecuali hanya Allah. Tidak ada yang dicari dari amalan yang dikerjakan kecuali hanya keridhoan Allah.
Sebab itu ikhlasnya niat menjadi syarat diterimanya amalan selain mengikuti petunjuk Nabi ﷺ.
Namun, meski tersembunyi di balik hati, ikhlas mempunyai ciri-ciri sebagaimana yang disebutkan Tsauban bin Ibrohim Al-Mishri (245 H),
ثلاث من علامات الإخلاص استواء المدح والذم من العامة ونسيان رؤية الأعمال في الأعمال واقتضاء ثواب العمل في الآخرة
"Tiga perkara yang merupakan tanda ikhlasnya niat seseorang kepada Allah yaitu menganggap sama pujian dan celaan orang, melupakan pengelihatan orang dalam beramal, mengharap dari amalannya pahala di akhirat."
(Al-Adzkar An-Nawawi 1/7)
Ketiganya perkara yang ringan dilisan tetapi amat berat diperbuatan kecuali orang-orang yang diberi tawfiq oleh Allah.
Karena manusia umumnya lebih suka dipuji dan takut dicela, senang menjadi incaran perhatian banyak orang, dan berambisi kepada balasan dunia yang dianggap lebih nyata.
Meski tidak mudah mengupayakan ikhlas, para ulama telah memberi resep bagaimana kiat mencapai keikhlasan.
Yaitu dengan menguatkan kesabaran dalam mengendalikan hawa nafsu, memupus ketamakan terhadap dunia, serta mengupayakan kecintaan kepada akhirat.
Semoga Allah memudahkan hati kita untuk ikhlas dan senantiasa istiqomah di atas keikhlasan.
Fikri Abul Hasan
0 comments:
Posting Komentar