Qudsi secara bahasa dinisbatkan kepada "quds" yang berarti suci yaitu menisbatkan pengagungan dan pemuliaan kepada dzat Allah yang Mahasuci.
Sedangkan menurut istilah hadits qudsi adalah apa yang disandarkan oleh Nabi ﷺ dari perkataan-perkataan beliau kepada Allah.
Contohnya diriwayatkan Imam Muslim dalam shohihnya dari Abu Dzar dari Nabi ﷺ bahwa Allah berfirman, "Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharomkan perbuatan zalim pada diriku dan Aku haromkan pula pada kalian, maka janganlah saling menzalimi di antara kalian."
Perbedaan Hadits Qudsi dengan Al-Qur'an
(1). Al-Qur'an lafal dan maknanya dari Allah, sedangkan hadits qudsi maknanya dari Allah dan lafalnya dari Nabi ﷺ.
(2). Membaca huruf Al-Qur'an tergolong ibadah dan mendapat pahala, sedangkan membaca hadits qudsi tidak demikian.
(3). Disyaratkan mutawatir dalam periwayatan Al-Qur'an, sedangkan hadits qudsi tidak disyaratkan.
Perbedaan Hadits Qudsi dengan Hadits Nabawi
Hadits Nabi ﷺ dinisbatkan kepada Rosulullah ﷺ sedangkan hadits qudsi dinisbatkan kepada Allah kemudian Rosulullah ﷺ yang meriwayatkannya dari Allah. Sebab itu diikat dengan sebutan qudsi.
Hadits qudsi jumlahnya tidak banyak. Kitab yang paling masyhur mengumpulkan hadits qudsi adalah "Al-It-hafat As-Saniyyah bil Ahadits Al-Qudsiyyah" karya Al-Imam Abdurrouf Al-Munawi (1031 H) berjumlah 272 hadits. (Mabahits Fi 'Ulumil Hadits hal. 12)
Fikri Abul Hasan
0 comments:
Posting Komentar