Minggu, 05 Agustus 2018

Wacana "Islam Nusantara"

Bagaimana menyikapi isu "Islam Nusantara" yang ramai diberitakan sekarang ini ustadz? Benarkah ada Islam Nusantara?

Jawab: Wacana "Islam Nusantara" yang digadang-gadang belakangan ini sesungguhnya kelanjutan dari kelompok JIL "Jaringan Islam Liberal" yang sempat heboh dengan pandangan-pandangan kontroversialnya dibeberapa tahun silam. Kelompok ini pada hakikatnya ingin mengganyang aqidah Islam melalui ingkar Allah dan ingkar Nabi shollallahu 'alaihi wasallam, beriman kepada sebagian, kufur kepada sebagian yang lain. 

"Islam Nusantara" menghendaki syariat harus ditundukkan kepada aturan tradisi, budaya dan kebiasaan masyarakat setempat. Bukan sebaliknya, Islam yang menjadi pedoman hidup manusia. Padahal ketika Islam turun di tanah Arab yang dikoreksi pertama kali adalah tradisi dan budaya Arab. Tradisi-tradisi Arab yang bertolak belakang dengan prinsip tauhid ditinggalkan. Begitupula ketika dakwah Islam melebar ke Persia, Romawi sampai ke Nusantara, semua tradisi yang menyelisihi syariat yang berbau syirik, bid'ah, khurofat harus ditinggalkan.

Maka satu-satunya cara untuk menangkal upaya deislamisasi semacam ini hanyalah dengan melancarkan dakwah kepada Islam yang murni seperti yang diajarkan Nabi shollallahu 'alaihi wasallam dan para Shohabatnya. Umat harus didorong semangatnya untuk menimba ilmu syar'i dengan pemahaman yang benar. Sebab hanya orang-orang yang dangkal aqidahnya yang mudah termakan oleh syubhat mereka.
____________

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar