Minggu, 10 April 2016

Nasehat Istiqomah di atas Al-Haq (Syaikh Al-'Allamah Sholih Al-Fawzan)

Wahai para penuntut ilmu, ketahuilah olehmu bahwa al-haq (kebenaran) akan tetap keberadaannya dan tak akan pernah sirna. Allah senantiasa menghadirkan orang-orang yang diberi tawfiq untuk mengikuti al-haq dan memperjuangkannya meski fitnah merajalela. Bagaimanapun besarnya makar ahlul batil untuk memadamkan cahaya al-haq, sungguh mereka tak akan sanggup melakukannya. Camkan firman Allah:

إنا لننصر رسلنا والذين أمنوا في الحيوت الدنيا و يوم يقوم الأشهاد

“Sungguh Kami benar-benar akan menurunkan pertolongan kepada rosul-rosul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari kiamat.” (Ghofir: 51)

Maka keberadaan al-haq dan ahlinya sungguh tak akan pernah luput ditelan masa. Akan tetapi, wajib bagi ahlul haq untuk bersabar atas segala ujian yang dihadapinya. Jika tidak, maka Allah akan menggantinya dengan ahlul haq yang lain dan yang lebih baik lagi keadaannya dari mereka. Allah berfirman:

وإن تتولوا يستبدل قوما غيركم ثم لايكونوا أمثلكم

“Dan jika kamu berpaling dari al-haq maka Dia akan menggantikan kamu dengan kaum yang lain yang mereka tidak durhaka seperti kamu.” (Muhammad: 38)

Dalam ayat yang lain Allah menyebutkan ciri mereka sebagai kaum yang mencintai Allah dan Allah mencintai mereka, dan mereka berlaku lembut kepada orang-orang yang beriman namun bersikap tegas terhadap orang-orang kafir. Mereka juga berjihad di jalan Allah dan tidak takut cercaan si pencerca. Itulah karunia Allah yang diberikan kepada siapa yang dikehendakiNya dan Allah Mahaluas rohmatnya lagi Mahamengetahui.

Maka ancaman tidaklah membidik agama ini; tetapi yang dibidik justru diri-diri kita sendiri. Jika saja kita tidak sungguh-sungguh berpegang dengan al-haq dan bersabar di atasnya, maka Allah akan cabut nikmat-Nya dari diri kita dan memberikannya kepada yang lain sehingga kita binasa karenanya!” (It-haful Qori bit Ta’liqot ‘ala Syarhissunnah Lil Imam Al-Barbahari 2/35-36)

Syaikh Shalih Al-Fawzan juga menjelaskan bahwa di antara sifat ahlul haq adalah:

1. Berpegang teguh dengan manhaj Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam dan para Shohabatnya.

2. Bersabar di atas kebenaran dan tidak menghiraukan ucapan orang-orang yang menyelisihinya serta tidak terpengaruh dengan celaan para pencela dalam berjuang di jalan Allah. Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Senantiasa akan muncul dari umatku sekelompok orang yang berjuang menyuarakan al-haq (kebenaran), tak akan merugikan mereka orang-orang yang meninggalkannya dan menyelisihi mereka sampai datang keputusan Allah ta’ala (hari kiamat) sedang mereka tetap istiqomah.”

3. Mereka mencintai, memuji, mendoakan kebaikan serta berpegang teguh dengan atsar para Salafussholih.

4. Tidak mencela para Salafussholih baik dari kalangan Shohabat maupun orang-orang setelah mereka (baik dari kalangan tabi’in, tabi’it tabi’in dan para Ulama Ahli Hadits generasi setelahnya).

Sedangkan ciri-ciri golongan yang menyimpang dari al-haq adalah membenci para Salafussholih, membenci manhaj mereka serta memperingatkan manusia agar menjauhinya." (Al-Ajwibah Al-Mufidah ‘an As’ilatil Manahij Al-Jadidah - Soal 49)

Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang masih hidup sepeninggalku, maka ia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib atas kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para Khulafa’ur Rosyidin Al-Mahdiyyin sepeninggalku, gigitlah ia (sunnah-sunnah itu) dengan gigi-gigi gerahammu, dan hati-hatilah kalian dari perkara yang baru dalam agama, karena setiap perkara yang baru dalam agama (bid’ah) itu sesat.” (HR. Abu Dawud 4607, At-Tirmidzi 2676 dan beliau berkata,  “Hadits Hasan Shohih.” Syaikh Al-Albani menshohihkannya dalam "Shohihul Jami’" 2546)

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar