Senin, 10 Agustus 2015

Kiat-Kiat Menepis Kerinduan yang Mendalam

Assalamu’alaykum ana mau nanya, bagaimana cara menghilangkan rasa rindu kepada ikhwan? Dahulu ikhwan itu yang duluan menghubungi ana karena belum tau tentang ilmu syar’i ini, ana ladenin chattingannya. Sekarang setelah ana tinggalkan ikhwan itu ada perasaan rindu di hati ana, ustadz. Ana pengen kali meghilangkannya ustadz bagaimana caranya?

Jawab: Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh. Rindu terhadap seseorang itu perasaan manusiawi yang wajar. Namun kerinduan itu dianggap tidak wajar dan melampaui batas bila ditujukan kepada orang-orang yang bukan mahramnya.

Para Ulama berkata, hati yang kosong dari rindu dan kecintaan kepada Allah, maka hatinya akan mudah terjangkit oleh penyakit ini. Sedangkan hati yang dipenuhi kecintaan dan kerinduannya kepada Allah, maka akan selamat dari serangan virus penyakit ini. Sekalipun hal itu pernah terlintas dalam hatinya, maka ia langsung menepisnya dan mengarahkan rasa cinta dan rindunya itu kepada Allah.

Oleh sebab itu, kiat yang paling ampuh untuk melawan serangan virus tersebut ialah dengan mengikhlaskan rasa rindu dan cintanya itu karena Allah. Hati yang ikhlas dalam perkara cinta dan rindu akan menjadi sebab bertambahnya ketaatan ia kepada Allah. Jiwanya akan semakin mudah terkendali. Ia mampu menepis seruan-seruan hawa nafsunya yang mengajak  dirinya untuk melampui batasan-batasan Allah. Maka kami nasehatkan kepada saudari:

1. Kenalilah Allah lebih dekat sehingga saudari lebih cinta kepada-Nya lebih dari segala-galanya. Karena seseorang itu tidak akan mampu meninggalkan orang yang dicintainya sampai ia memperoleh kekasih lain yang lebih dicintainya.

2. Sibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat, sebab jika diri tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik maka ia akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia.

3. Banyak berdoa kepada Allah agar hati dapat khusyu’ dan thuma’ninah dalam menjalankan ketaatan kepada-Nya.

4. Jika saudari ingin meninggalkan sesuatu, maka tinggalkanlah karena Allah, niscaya Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik.

5. Bergaul dengan orang-orang yang shalih, karena permisalan teman yang baik itu bagaikan penjual minyak wangi, sekalipun kita tidak mendapatkan minyaknya, minimal kebagian aroma wanginya.

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar