Rabu, 03 Februari 2021

Siapakah yang Dimaksud Ahli Bid'ah?

Assalamu'alaikum ustadz, saya sering mendengar istilah ahli bid'ah dalam kajian tapi masih abu-abu. Tolong dijelaskan dengan sederhana siapa sebetulnya yang dimaksud ahli bid'ah?

Jawab: Wa'alaikumussalam warohmatullah wabarokatuh. Ahli bid'ah adalah orang yang menyelisihi manhaj atau prinsip Ahlussunnah utamanya dalam perkara aqidah. 

Ahli bid'ah juga disebut "shohib hawa" karena lebih mengedepankan hawa nafsu akalnya, hawa nafsu perasaannya, hawa nafsu masyarakatnya dalam beragama daripada mengikuti sunnah (petunjuk) Nabi ﷺ.

Akan tetapi, perlu diingat, tidak setiap orang yang terjatuh dalam bid'ah langsung dicap ahli bid'ah, apalagi dalam masalah furu' yang masih diperselisihkan para ulama seperti qunut shubuh misalnya.

Seseorang dikatakan ahli bid'ah apabila hujjah telah tegak atas dirinya sedang dia tetap bersikukuh di atas kebid'ahannya. Ini yang dimaksud ahli bid'ah menurut para ulama.

Syaikh Al-'Allamah Abdul Aziz bin Baz berkata,

فالذي يصر على الاحتفال بالمولد أو بالموالد الأخرى يسمى مبتدع حتى يتوب والذي يصر على البناء على القبور والصلاة عند القبور أو بناء المساجد عليها أو قراءة الكتب عليها يسمى مبتدع

"Orang yang terus-menerus merayakan maulid Nabi atau maulid-maulid yang lain maka dia disebut ahli bid'ah sampai dia bertaubat kepada Allah. Orang yang terus-menerus membikin bangunan di atas kuburan, sholat di sisi kuburan, membangun masjid di atasnya, membaca kitab-kitab di atas kuburan maka dia disebut ahli bid'ah..." (Via binbaz.org.sa/noor/1838)

Namun, para ulama membedakan sikap terhadap ahli bid'ah dan terhadap para pengikutnya yang terjerumus dalam kebid'ahan.

Hal ini disampaikan oleh Syaikh Al-'Allamah Robi' bin Hadi Al-Madkholi, beliau mengatakan,

"Tidak setiap orang yang berbuat bid'ah diisolir, mereka medan dakwah kita dan kita berusaha mengajak mereka kembali ke jalan Allah dengan cara yang hikmah dan nasihat yang baik. Adapun para dainya yang mengajak manusia kepada kebatilan melalui buku-buku, majalah, rekaman, ceramah, maupun media sosial, maka kita membantah mereka dan memperingatkan manusia dari bahaya penyimpangan mereka, tidak duduk bersama mereka, tidak pula mengambil faidah dari mereka." (Majmu'ah Kutub wa Rosa'il 2/351)

Beliau juga menyebutkan kelompok-kelompok ahli bid'ah secara lebih spesifik agar kaum muslimin tidak terpengaruh oleh pemikiran mereka,

"Ahli bid'ah itu seperti Syiah Rofidhoh, Khowarij, Jahmiyyah, Qodariyyah, Mu'tazilah, Shufiyyah, Quburiyyah, Murjiah dan yang mengikuti manhaj mereka seperti Ikhwanul Muslimin, Jamaah Tabligh, dan kelompok-kelompok semisalnya." (Al-Mauqifus Shohih min Ahlil Bida' hal. 27)

Para salaf senantiasa memperingatkan manusia dari bahaya bid'ah dan ahli bid'ah, karena mereka racun yang membinasakan, merusak manhaj dan aqidah, jembatan menuju kesyirikan dan kekufuran, dan menghalangi orang dari mutaba'ah. Dan bid'ah itu dikatakan para ulama lebih disukai iblis daripada maksiat.

Berikut nasihat dan peringatan para salaf dari bahaya duduk-duduk di majelis ahli bid'ah dan bergaul dengan mereka:

Ibnu Abbas berkata,

لا تجالس أهل الأهواء فإن مجالستهم ممرضة للقلوب

"Janganlah engkau duduk-duduk bersama para pengekor hawa nafsu (ahli bid'ah) karena duduk bersama mereka akan menjadikan hatimu berpenyakit." (Riwayat Al-Ajurri dalam "Asy-Syari’ah" 1/453)

Sa'id bin Jubair berkata,

لأن يصحب ابني فاسقا شاطرا سنيا أحب إلى من أن يصحب عابدا مبتدعا

"Anakku bersahabat dengan orang yang fasiq buruk akhlaq tetapi dia Ahlussunnah itu masih lebih aku sukai daripada bersahabat dengan ahli ibadah tetapi dia ahli bid'ah." (Al-Ibanatus Shughro nomor 89)

Al-Fudhoil bin Iyadh berkata, 

“Siapa yang duduk dengan ahli bid’ah maka berhati-hatilah darinya dan siapa yang duduk dengan ahli bid’ah tidak akan diberi hikmah. Dan aku ingin jika saja antara diriku dan ahli bid’ah ada benteng besi yang memisahkan. Sungguh aku makan di sebelah orang Yahudi dan Nashroni masih lebih aku sukai daripada aku makan di sebelah ahli bid’ah.” (Syarh Ushul I'tiqod Ahlissunnah nomor 1149)

Beliau juga berkata, "Barangsiapa yang memuliakan ahli bid'ah maka sungguh dia sedang bahu-membahu merobohkan Islam." (Al-Ibanatus Shughro nomor 187)

Dan masih banyak lagi nasihat dan peringatan keras dari para salaf yang semua itu menunjukkan kepedulian mereka terhadap aqidah kaum muslimin. 

Kendati demikian, ahli bid'ah yang masih memiliki hak sebagai seorang muslim maka dipelihara hak-haknya dalam bermuamalah. Namun, bid'ahnya tetap dibantah dan manusia diperingatkan darinya, wa billaahit tawfiq.

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar