Sabtu, 15 Juni 2019

Adakah Salafy Wahhabi?

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Mengapa banyak sekali yg mengatakan "Salafy itu wahabi" sebenarnya wahabi itu apa ustadz? Syukron.

Jawab: Wa'alaikumussalam warohmatullah wabarokatuh. Salafy adalah orang yang mengikuti cara beragama Salaf baik dalam aqidah, ibadah, akhlaq, muamalah, jihad, amar ma'ruf nahi munkar, serta al-wala' wal baro'. 

Salaf adalah ringkasan dari kata "Salafussholih" yaitu "para pendahulu yang sholih" dari kalangan shohabat Nabi, tabiin, tabiit tabiin. 

Ketiga generasi ini yang telah Allah puji keimanan mereka di dalam Al-Qur'an dan juga dipuji oleh Rosulullah ﷺ di dalam As-Sunnah, dan kaum muslimin diperintah mengikuti jalan mereka karena keislaman mereka yang paling murni dan paling bersih dari berbagai macam polusi pemikiran.

Ringkasnya, Salafy adalah orang yang mengikuti para Salaf dalam berislam. 

Salafy bukan organisasi, bukan kelompok yang di dalamnya ada anggota dan ketua, bukan pula orang yang menisbatkan dirinya kepada Syaikh tertentu, Ustadz tertentu, ataupun harokah (pergerakan) tertentu di dalam beragama. 

Adapun "Wahhabi" adalah stigma negatif yang dilontarkan orang-orang belakangan terhadap dakwah yang mengajak kembali kepada kemurnian tauhid dan sunnah Nabi ﷺ.  

Mereka berang apabila kebiasaan masyarakat yang sangat kental dengan tradisi syirik dan bid'ah yang sudah mendarah daging itu dikritik.

Maka istilah Wahhabi sebetulnya label yang sengaja dicuatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab agar manusia antipati terhadap dakwah tauhid dan sunnah. 

Umat Islam dilarang kritis dan dikukuhkan status quo kebodohannya. Padahal mengamalkan tauhid dan sunnah adalah penopang utama bagi kekuatan iman mereka.

Apabila label Wahhabi itu dinisbatkan kepada sosok yang bernama Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab, maka sesungguhnya beliau juga salah seorang Ulama Ahlussunnah yang mengikuti para Salaf. 

Beliau tidak pernah membuat madzhab baru seperti yang dituduhkan, beliau hanya mengajak manusia kepada kemurnian tauhid dan pengamalan sunnah Nabi ﷺ yang mulia. 

Jika mau berlaku adil, silakan Anda baca karya-karya beliau yang sudah banyak dicetak dan tersebar luas.

Oleh sebab itu, Presiden Soekarno dalam salah satu tulisannya menyatakan pandangannya terhadap Wahhabi:

"Tjobalah pembatja renungkan sebentar "padang-pasir" dan "wahabisme" itu. Kita mengetahui djasa Wahabisme jang terbesar: ia punja kemurnian, ia punja keaslian, - murni dan asli sebagai udara padang- pasir, kembali kepada asal, kembali kepada Allah dan Nabi, kembali kepada islam dizamanja Muhammad!" Kembali kepada kemurnian, tatkala Islam belum dihinggapi kekotorannya seribu satu tahajul dan seribu satu bid'ah. Lemparkanlah djauh-djauh tahajul dan bid'ah itu, tjahkanlah segala barang sesuatu jang membawa kemusjrikan!" (Ir. Soekarno, "Dibawah Bendera Revolusi" (Kumpulan tulisan dan pidato-pidato) jilid 1 cetakan ke 2, tahun 1963, hal. 390)

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar