Jumat, 03 Agustus 2018

Bosan Beramal (?)


Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam masuk menemui 'Aisyah sedang di sisinya ada seorang wanita. Beliau berkata:


من هذه؟ قالت: فلانة تذكر من صلاتها ، قال: مه عليكم بما تطيقون ، فوالله لا يمل الله حتى تملوا ، وكان أحب الدين إليه ما دام عليه صاحبه

“Siapa ini?”, ‘Aisyah berkata, “Dia Fulanah sembari menyebutkan sholatnya (semalam suntuk). Maka beliau berkata, "Wajib bagi kalian beramal sesuai dengan kemampuan, demi Allah sungguh Allah tidak akan bosan sampai kalian bosan, dan yang paling Allah cintai dalam beragama ini adalah amalan yang berkesinambungan.” (HR. Al-Bukhori 43 dan Muslim 785)

Al-Hafidzh Ibnu Abdil Barr berkata:

معناه عند أهل العلم إن الله لا يمل من الثواب والعطاء على العمل حتى تملوا أنتم

“Maknanya menurut para Ulama bahwa Allah tidak akan bosan memberi pahala dan karunia-Nya terhadap amalan kalian sampai kalian bosan dari beramal." (Al-Istidzkar Al-Jami' Li Madzahib Fuqoha' Al-Amshor 5/210)

Orang-orang yang takalluf (membebani diri) dalam beramal kelak dikemudian hari akan ditimpa kejenuhan. Pahalanya akan terputus bersamaan dengan putusnya amalan. Maka hendaknya seseorang beramal menurut batas kemampuannya. Jangan sampai dia banyak beramal akan tetapi menelantarkan kewajiban. Karena yang Allah uji di antara hamba-Nya adalah yang paling baik amalannya, bukan yang paling banyak.

Hadits ini juga sebagai dalil makruhnya sholat semalam suntuk menurut jumhur (mayoritas) Ulama. Namun sekelompok Salaf membolehkannya selama shubuhnya tidak terlewat, pendapat ini diriwayatkan dari Imam Malik.

Faidah:
Amalan yang dianjurkan menjadi tercela bila dikerjakan secara berlebihan, maka bagaimana lagi dengan amalan bid'ah yang jelas-jelas tidak ada syariatnya.
____________

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar