Jumat, 06 Oktober 2017

Mut'ah Menurut Madzhab Asy-Syafii

Al-Imam Asy-Syafii mewajibkan mut'ah bagi seorang suami. Dalilnya adalah firman Allah ta'ala:

وللمطلقات متاع بالمعروف حقا على المتقين

"Wanita-wanita yang diceraikan (hendaklah diberi) mut’ah (oleh suaminya) menurut yang ma’ruf, sebagai suatu kewajiban bagi orang-orang yang bertaqwa.” (Al-Baqoroh: 241)

Mut'ah yang dimaksud dalam ayat ini adalah:

مال يجب على الزوج دفعه لامرأته المفارقة له بطلاق أو فراق

"Harta pemberian yang wajib diberikan oleh suami kepada isteri yang telah dicerainya."

Ihwal Wajibnya Memberi Mut'ah

1. Jika isteri dicerai setelah dicampuri.
2. Jika isteri dicerai sebelum dicampuri dan maharnya belum ditentukan sewaktu akad.
3. Jika status hukumnya tergolong cerai, seperti murtad, li'an (saling melaknat dalam kasus tuduhan zina), setelah dicampuri. Atau belum dicampuri akan tetapi belum ditentukan maharnya.

Adapun isteri yang dicerai sebelum dicampuri namun mahar sudah ditentukan sewaktu akad nikah, maka tidak ada mut'ah baginya, karena dia sudah mendapatkan separuh maharnya.

Kadar Mut'ah

1. Bila sudah disepakati bersama kadarnya oleh suami isteri, baik besar nilainya ataupun kecil maka sah berlaku.
2. Bila tidak sepakat maka putusannya diserahkan kepada hakim di pengadilan dengan mempertimbangkan kondisi keduabelah pihak. Allah berfirman, "Dan hendaklah kalian berikan suatu mut'ah (pemberian) kepada mereka. Orang yang mampu menurut kemampuannya, dan orang yang miskin menurut kemampuannya (pula), yaitu pemberian menurut yang patut." (Al-Baqoroh: 236)

Akan tetapi disunnahkan kadar mut'ah tidak kurang dari 30 dirham atau yang senilai dengannya, dan tidak mencapai separuh mahar mitsl (semisal mahar kerabat wanita isteri)

Hikmah Pensyariatan Mut'ah

Hikmahnya agar memulihkan hati isteri yang dicerai, ridho berpisah dari rumah suaminya, meringankan keberangannya akibat perceraian.(Faidah dari Kitab "Al-Fiqhul Manhaji 'ala Madzhabil Imam Asy-Syafii" 2/81-82 - Musthofa Al-Khin, Musthofa Al-Bugho, Ali Asy-Syarbaji)

Fikri Abul Hasan

Telegram Channel
http://t.me/manhajulhaq

0 comments:

Posting Komentar