Selasa, 22 September 2015

Cinta karena Allah atau Hawa Nafsu?

Al-Imam Sufyan Ats-Tsawri (161 H) berkata:

إذا أحب الرجل الرجل في الله ، ثم أحدث حدثا ؛ فلم يبغضه عليه ؛ فلم يحبه لله

“Jika seseorang mencintai orang lain karena Allah, kemudian orang yang dicintainya itu membuat perkara baru (bid'ah) dalam beragama, lalu ia tidak membencinya; berarti ia tidak mencintainya karena Allah." (Riwayat Ibnu Abi Hatim dalam “Al-Jarh Wat Ta’dil” 1/52 sanadnya shahih)

Yakni membiarkan kebid'ahannya, tidak menyampaikan ilmu, tidak menyampaikan nasehat, tidak pula menjelaskan bahayanya. Maka pada hakikatnya ia mencintai orang tersebut karena hawa nafsunya. Bersahabatlah dengan orang-orang yang mencintaimu karena Allah. 

Dzun Nun Al-Mishri (245 H) berkata, "Bila engkau lupa, ia akan mengingatkanmu. Jika engkau ingat, ia akan menolongmu." (Shifatus Shafwah 4/315)

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar