Rabu, 01 April 2020

"Ngalap Berkah" dari Kuburan Para Ulama?

Assalamu'alaikum Ustadz, hadits yang menyebutkan "keberkahan itu bersama para ulama kalian", apakah riwayat ini menjadi dalil dianjurkan ngalap berkah di kuburan para Ulama?

Jawab: Wa'alaikumussalam warohmatullah wabarokatuh. Dari Ibnu Abbas rodhiyallahu 'anhuma bahwa Rosulullah ﷺ bersabda:

البركة مع أكابركم

"Keberkahan Allah itu bersama para ulama kalian." (Silsilah Ash-Shohihah no. 1778) 

Hadits ini tidak memberi pengertian tabarruk (mencari berkah) dari kuburan orang sholih maupun ulama.

Bahkan perbuatan ngalap berkah dari kuburan itu hukumnya terlarang karena tergolong perbuatan syirik dan itu yang menjadi tradisi musyrikin pada masa jahiliyyah.

Dikatakan syirik karena mencari keberkahan kepada selain Allah atau minta keberkahan kepada Allah tetapi melalui sarana yang tidak ada petunjuknya dari syariat.

Al-Imam Ibnul Qoyyim berkata, “Andaikata berdoa di sisi kuburan, sholat di sisinya, mencari berkah dengannya merupakan suatu keutamaan atau disunnahkan atau diperbolehkan, tentu para shohabat Nabi dari kalangan Muhajirin dan Anshor telah mendahului kita dalam mengamalkannya serta mencontohkannya kepada generasi setelah mereka." (Ighotsatul Lahfan 1/204)

Lebih jauh lagi, semata-mata mengusap-usap kuburan atau menciumnya adalah perbuatan yang terlarang karena termasuk tasyabbuh (meniru) kebiasaan ahli kitab. Hal ini disampaikan oleh Al-Imam Al-Ghozzali:

فإن المس والتقبيل للمشاهد من عادة اليهود والنصارى

"Sesungguhnya mengusap-usap kuburan dan menciumnya termasuk kebiasaan orang-orang Yahudi dan Nashoro." (Ihya' Ulumiddin 1/271)

Adapun keberkahan yang dimaksud dalam hadits di atas adalah keberkahan ilmu yang diajarkan oleh para ulama sewaktu hidupnya.

Oleh sebab itu, para Salaf sering berdoa seraya memohon kepada Allah agar tidak menghalangi keberkahan ilmu mereka.

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar