Jumat, 27 Maret 2020

Keutamaan Membiasakan Amalan Ketaatan

Orang yang biasa mengerjakan amalan ketaatan yang wajib maupun yang anjuran tetap dapat pahalanya ketika terhalang udzur.

Dari Abu Musa Al-Asy'ari rodhiyallahu 'anhu bahwa Rosulullah ﷺ bersabda:

إذا مرض العبد أو سافر كتب له مثل ما كان يعمل مقيما صحيحا

"Apabila seorang hamba sakit atau bepergian safar (perjalanan jauh) maka tetap dicatat baginya pahala seperti saat dia tidak bepergian dan tidak sakit.” (HR. Al-Bukhori 2996)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menjelaskan:

فأثبت له مثل ذلك العمل لأن عزمه تام وإنما منعه العذر

"Dia tetap memperoleh pahala amalan yang biasa dia kerjakan (sewaktu sehat dan tidak safar) karena tekadnya yang kuat untuk beramal tetapi dirinya terhalang oleh udzur syar'i." (Daqo'iqut Tafsir 1/245)

Maka biasakanlah diri kita untuk mengisi hari-hari dengan amalan ketaatan (seperti dzikir dan membaca Al-Qur'an) di samping amalan yang wajib sekalipun hanya sedikit. Karena itu yang akan terus dihitung pahalanya di sisi Allah. 

Begitupula dengan laki-laki yang biasa sholat berjamaah ke masjid dan selalu menghadiri sholat Jumat namun karena adanya udzur wabah ini maka tetap dicatat baginya pahala amalan ketaatannya itu.

Semua ini menunjukkan kesempurnaan Islam sebagai agama yang rahmah dan agama yang mudah, wa billaahit tawfiq.

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar