Selasa, 25 Februari 2020

Waspada Hadits Lemah & Palsu Terkait Bulan Rojab

Amalan yang dikhususkan pada hari-hari tertentu di bulan Rojab seperti puasa, sholat di awal bulan, pertengahan maupun di akhir bulan, seluruhnya bersumber dari hadits-hadits yang dho'if (lemah) dan maudhu' (palsu) yang tidak boleh dijadikan pegangan.

Al-Imam Ibnul Qoyyim berkata:

كل حديث في ذكر صيام رجب وصلاة بعض الليالي فيه فهو كذب مفترى

“Semua hadits yang menyebutkan puasa secara khusus di bulan Rojab dan sholat pada sebagian malamnya adalah hadits-hadits yang dusta.” (Al-Manarul Munif hal. 96)

Al-Hafidzh Ibnu Hajar Al-Asqolani Asy-Syafii berkata:

لم يرد في فضل شهر رجب ولا في صيامه ولا صيام شيء منه معين ولا في قيام ليلة مخصوصة فيه حديث صحيح يصلح للحجة

“Keutamaan bulan Rojab, keutamaan berpuasa padanya, keutamaan berpuasa pada hari-hari tertentu maupun mengkhususkan sholat malam semuanya tidaklah bersumber dari hadits yang shohih yang dapat menjadi hujjah.” (Tabyinul ‘Ajab 11)

Hadits palsu yang dimaksud antara lain sebagai berikut:

من صام ثلاثة أيام من رجب كتب الله له صيام شهر ، ومن صام سبعة أيام من رجب أغلق الله سبعة أبواب من النار ، ومن صام ثمانية أيام من رجب فتح الله له ثمانية أبواب من الجنة

“Barangsiapa yang berpuasa tiga hari di bulan Rojab maka Allah akan mencatat baginya puasa selama sebulan penuh. Barangsiapa yang berpuasa tujuh hari di bulan Rojab maka Allah akan menutup baginya tujuh pintu neraka. Barangsiapa yang berpuasa delapan hari di bulan Rojab maka Allah akan bukakan baginya delapan pintu surga.”

Hadits ini dinilai palsu oleh para Ulama karena dalam sanadnya ada rowi pendusta dan pemalsu hadits yaitu Aban bin Abi Ayyasy. Para Ulama mengkritik Aban dengan kritikan yang tajam seperti yang dinyatakan Syu’bah bin Al-Hajjaj. Begitupula Imam Ahmad, An-Nasa’i, Ad-Daruquthni mengatakan bahwa Aban adalah rowi yang matruk.

Selain Aban dalam sanadnya juga ada Amr bin Al-Azhar. Berkata Imam Ahmad, “Dia pemalsu hadits”, An-Nasa’i berkata, “Dia matruk”, Ad-Daruquthni berkata, “Dia pendusta”, Ibnu Hibban berkata, “Dia memalsukan hadits atas nama para rowi yang tsiqoh”. Al-Imam Ibnul Jauzi memasukkan hadits ini dalam kumpulan hadits-hadits palsu kitab beliau yang berjudul “Al-Maudhu’at” 2/206.

Hadits palsu lainnya seperti:

رجب شهر الله شعبان شهري رمضان شهر أمتي

“Rojab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, Romadhon adalah bulan umatku.” 

Riwayat ini dalam sanadnya ada Abu Bakr bin Al-Hasan An-Naqqosy, dia tertuduh pemalsu hadits dan juga Al-Kisa’i yang berstatus majhul. Demikian disebutkan oleh Al-Imam Asy-Syaukani dalam "Al-Fawa'idul Majmu’ah"  38 (100).

Dan masih banyak lagi riwayat-riwayat palsu yang lain meski sekedar mengingatkan datangnya bulan Rojab kepada orang lain dianggap telah beribadah selama 80 tahun. Ini jelas kedustaan atas nama Nabi ﷺ. Beliau ﷺ telah mengingatkan:

"Barangsiapa yang sengaja berdusta atas namaku maka siapkanlah tempat duduknya di neraka." (HR. Al-Bukhori 1291 dan Muslim 4)

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar