Sabtu, 01 Februari 2020

Salah Kaprah Soal Manhaj

Manhaj artinya metode, jalan atau cara beragama. Sedangkan Salaf adalah ringkasan dari kata Salafussholih yaitu para pendahulu yang sholih dari kalangan shohabat Nabi, tabiin, tabiit tabiin. Maka manhaj Salaf pengertianya jalan atau cara beragama yang diajarkan oleh Salafussholih baik dalam perkara aqidah, ibadah maupun akhlaq.

Terminologi manhaj secara khusus sebetulnya lebih menitikberatkan kepada masalah prinsip yang membedakan antara ahlussunnah dengan ahlul bid'ah. Oleh sebab itu jangan ketus bila ada dai yang lantang menyinggung soal manhaj selama tujuannya benar dan bukan untuk stempel ta'asshub (fanatik buta).

Allah telah menyebut istilah manhaj di dalam Al-Qur'an dengan beberapa ibarat:

اهدنا الصراط المستقيم

"(Ya Allah) tunjukilah kami kepada jalan yang lurus." (Al-Fatihah: 5)

Al-Imam Ibnu Jarir Ath-Thobari (310 H) membawakan riwayat Abul Aliyah Ar-Riyahi (ulama tabiin), "Bahwa yang dimaksud "Ash-Shirothol Mustaqim" adalah jalannya Rosulullah ﷺ dan kedua shohabatnya sepeninggal beliau, yaitu Abu Bakr dan 'Umar." (Jami'ul Bayan 1/75)

Allah juga berfirman:

وأن هذا صراطي مستقيما فاتبعوه ولا تتبعوا السبل فتفرق بكم عن سبيله

”Dan sesungguhnya inilah jalan-Ku yang lurus maka ikutilah dia dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena jalan-jalan itu akan menceraiberaikan kalian dari jalan-Nya." (Al-An’am: 153)

Allah juga berfirman:

لكل جعلنا منكم شرعة ومنهاج

"Bagi tiap-tiap umat di antara kalian, Kami berikan aturan dan minhaj (jalan)." (Al-Mai'dah: 48)

Allah juga berfirman: 

واتبع سبيل من أناب إلي

“Dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku.” (Luqman: 15)

Al-Imam Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah berkata, "Semua Shohabat Nabi adalah orang-orang yang kembali kepada Allah, maka wajib mengikuti jalan mereka, perkataan mereka serta aqidah mereka. Dan aqidah mereka adalah yang paling penting untuk diikuti dari jalan mereka.” (I’lamul Muwaqqi’in 2/393)

Maka yang dimaksud manhaj adalah prinsip beragama yang berat resikonya bila dilanggar. Sedangkan hati manusia itu lemah dan syubhat menyambar-nyambar. Oleh karena itu Ibnu Abbas rodhiyallahu 'anhuma mengingatkan:

لا تجالس أهل الأهواء ، فإن مجالستهم ممرضة للقلوب

"Janganlah kalian duduk-duduk dengan para pengekor hawa nafsu (ahli bid'ah) karena duduk bersama mereka akan membuat hati berpenyakit." (Riwayat Al-Ajurri dalam "Asy-Syari’ah" 1/453)

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar