Jumat, 13 September 2019

Jadilah Hamba yang Pemaaf..

Setiap orang mungkin pernah disakiti atau dizalimi oleh orang lain, akan tetapi tidak setiap orang mampu mengendalikan amarahnya atau bahkan memaafkan kesalahannya. 

Padahal Allah memiliki sifat rahmah dan pemaaf dan menyukai hamba yang berperangai dengan keduanya. Allah berfirman:

والكاظمين الغيظ والعافين عن الناس والله يحب المحسنين

“Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang, Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Al-Imron: 134)

Syaikh Al-'Allamah As-Si'di, "Mereka bersabar menghadapi perilaku jelek orang meski mereka mampu melampiaskan amarahnya dengan ucapan dan perbuatan. Sedangkan orang-orang yang memaafkan kesalahan yakni mereka memaafkan perilaku jelek orang, derajat mereka lebih tinggi dari orang-orang yang mampu menahan amarahnya, dan yang demikian itu cerminan keindahan akhlaq pemiliknya." (Taisirul Karimirrohman Fi Tafsir Kalamil Mannan hal. 148)

Allah juga mengingatkan keutamaan memaafkan dalam firman-Nya:

فمن عفاوأصلح فأجره على الله 

"Barangsiapa yang memaafkan dan mengadakan perbaikan maka Allah yang menanggung pahalanya." (Asy-Syuro: 40)

Al-Hasan Al-Bashri (110 H) di suatu malam berucap dalam doanya:

اللهم اعف عمن ظلمني 

"Ya Allah maafkanlah siapa saja yang menzalimiku." Dan beliau terus memperbanyak doanya. Seseorang bertanya, "Wahai Abu Sa'id (yakni Al-Hasan), malam tadi aku dengar engkau mendoakan kebaikan bagi orang yang menzalimi dirimu, sehingga aku berangan-angan kiranya aku termasuk orang yang menzalimi engkau, apa yang mendorongmu melakukan hal itu? Jawab Al-Hasan, "Firman Allah, "Barangsiapa yang memaafkan dan mengadakan perbaikan maka Allah yang menanggung pahalanya"." (Syarh Shohih Al-Bukhori 5/576 - Ibnu Batthol)

Sungguh besar pahala orang yang memaafkan, tidaklah seorang hamba menjadi pemaaf melainkan akan menambah kemuliaan dan sifat pemaaf hanya dimiliki orang-orang pilihan.

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar