Sabtu, 31 Agustus 2019

Buah dari Ketaqwaan (Wasiat Umar bin Abdil Aziz kepada Anak-Anaknya)

Siapa yang tak kenal Umar bin Abdil Aziz? Seorang kholifah (penguasa) yang alim, zuhud, melindungi rakyatnya, menjaga keamanan, hartanya melimpah dan memenuhi bumi dengan keadilan.

Detik-detik menjelang wafatnya karena sakit, beliau melihat keadaan anak-anaknya yang belum baligh lebih dari sepuluh orang. Ketika melihat mereka bercucurlah air mata Umar bin Abdil Aziz beliau berkata, "Wahai anak-anakku, demi Allah aku tidak pernah menghalangi hak kalian sedikitpun dan aku bukanlah orang yang mengambil harta orang lain untuk kuberikan kepada kalian. Sungguh nasib kalian di antara dua keadaan yaitu kalian menjadi anak sholih yang bertaqwa maka Allah akan melindungi dan menolong kalian, atau sebaliknya kalian jauh dari ketaqwaan sehingga aku tidak akan meninggalkan harta kepada kalian untuk digunakan di jalan kedurhakaan." (Siyar A'lamin Nubala 5/140)

Umar bin Abdil Aziz hanya memberi warisan kepada masing-masing anaknya kurang dari 20 dirham. Jumlah yang sedikit namun tidak sebanding nilainya dengan nasihat ketaqwaan dari sang ayah menjelang wafat. Dan benar saja sebagaimana yang disaksikan oleh para Ulama, "Di belakang hari ada di antara anaknya Umar bin Abdil Aziz yang hartanya berlimpah dan menyumbangkan seratus ekor kuda untuk berjihad di jalan Allah." (Ibid 5/141)

Dari kisah ini dapat kita ambil pelajaran berharga, bahwa kewajiban utama orangtua adalah mendidik anaknya menjadi anak sholih yang bertaqwa meski anaknya bukan seorang dai ataupun Ulama.

Umar bin Abdil Aziz wafat pada tahun 101 Hijriyah, beliau keturunan Umar bin Al-Khotthob dari jalur Ummu Ashim binti Ashim bin Umar bin Al-Khotthob. (Tarikh Al-Khulafa' hal. 288 - As-Suyuthi)

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar