Senin, 24 Juni 2019

Bolehkah Memuji Diri Sendiri?

Assalamualaikum Ustadz, saya mendengar sebagian Ulama menyebut-nyebut kebaikan dirinya kepada jamaahnya yang bertanya, apakah hukum menyebut kebaikan diri tidak mutlak dilarang?

Jawab: Wa'alaikumussalam warohmatullah wabarokatuh. Menyebut-nyebut kebaikan diri hukum asalnya terlarang karena termasuk memuji diri sendiri. Allah berfirman:

فلا تزكوا أنفسكم هو أعلم بمن اتقى

“Maka janganlah kalian menganggap diri kalian suci. Dialah yang paling mengetahui siapa orang yang bertaqwa.” (An-Najm: 32)

Ibnu 'Aqil menjelaskan, "Allah melarang hamba-Nya dari memuji diri sendiri dan menyanjung diri karena yang demikian itu dapat mewariskan sifat ujub (bangga diri), congkak dan keangkuhan." (Al-Adab Asy-Syar'iyyah 3/464)

Adapun para Ulama ketika mereka menyebut kebaikan dirinya bukanlah bermaksud tazkiyah (pensucian) atas diri sendiri. Akan tetapi tujuannya untuk kemaslahatan syar'i yaitu agar ditiru dan diteladani orang lain, dan yang demikian itu tidak tercela bahkan terpuji.

Al-Imam An-Nawawi Asy-Syafii berkata:

اعلم أن ذكر محاسن نفسه ضربان: مذموم ، ومحبوب ، فالمذموم أن يذكره للافتخار وإظهار الارتفاع والتميز على الأقران وشبه ذلك ، والمحبوب أن يكون فيه مصلحة دينية ، وذلك بأن يكون آمرا بمعروف ، أو ناهيا عن منكر ، أو ناصحا أو مشيرا بمصلحة ، أو معلما ، أو مؤدبا ، أو واعظا ، أو مذكرا، أو مصلحا بين اثنين ، أو يدفع عن نفسه شرا ، أو نحو ذلك

"Ketahuilah, bahwa menyebut kebaikan-kebaikan diri ada dua macam yaitu tercela dan terpuji. Adapun yang tercela apabila menyebutkan kebaikan diri untuk berbangga-bangga, memperlihatkan kelebihan diri dan pamer kepada rekan sejawat atau yang semisal itu. Sedangkan yang terpuji apabila terkandung di dalamnya kemaslahatan agama seperti memerintahkan kebaikan, melarang kemungkaran, memberi nasihat, menunjukkan kemaslahatan, mengajarkan ilmu, mengajarkan adab, menyampaikan pesan, mendamaikan dua orang yang berselisih, menolak kejelekan yang mengancam dirinya atau yang semisal itu." (Al-Adzkar Min Kalam Sayyidil Abror 1/320)

Kesimpulannya, menyebut kebaikan diri untuk tujuan kemaslahatan yang syar'i atau adanya hajat hukumnya diperbolehkan sebagaimana ucapan Nabi ﷺ, "Aku adalah sayyid (junjungan) anak Adam di hari Kiamat, dan aku katakan ini bukan lantaran kesombongan."

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar