Senin, 29 Oktober 2018

Hadits Qudsi

Syaikh Al-'Allamah Al-Utsaimin menjelaskan, hadits qudsi adalah apa yang diriwayatkan Nabi shollallahu 'alaihi wasallam dari Robbnya. Hadits qudsi juga disebut hadits robbani atau hadits ilahi.

Contohnya seperti hadits, "Allah ta’ala berfirman, "Aku sesuai persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku, Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Apabila ia mengingat-Ku saat bersendirian, maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, maka Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” (HR. Al-Bukhori 7405 dan Muslim 2675)

Kedudukan hadits qudsi antara Al-Qur'an dan  hadits nabawi, bahwa lafal dan makna Al-Qur'an dinisbatkan kepada Allah. Sedangkan hadits Nabawi lafal dan maknanya dinisbatkan kepada Nabi shollallahu 'alaihi wasallam. Adapun hadits qudsi hanya maknanya saja dinisbatkan kepada Allah bukan lafalnya. 

Oleh karena itu membaca hadits qudsi tidak bernilai sebagai ibadah (sebagaimana membaca Al-Qur'an), tidak dapat digunakan sebagai bacaan dalam sholat, tidak ada tantangan dari Allah untuk menandinginya, dan tidak dinukil secara mutawatir sebagaimana Al-Qur'an sehingga hadits qudsi ada yang berderajat shohih, dho'if (lemah), maudhu' (palsu). (Mustholahul Hadits hal. 7-8)
________________

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar