Rabu, 03 Oktober 2018

Gambar Terompah Nabi ﷺ

Ustadz benarkah menduplikat gambar sandal Nabi shallallahu alaihi wassallam di pakaian atau di kopyah ada manfaatnya?

Jawab: Sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk mencintai Nabi ﷺ melebihi dirinya sendiri. Akan tetapi kecintaan kepada beliau ﷺ tidak berarti mengultuskan beliau ﷺ atau mengangkat beliau ﷺ di atas kedudukannya. Hal itu telah diingatkan Nabi ﷺ:

لا تطروني كما أطرت النصارى عيسى بن مريم

“Janganlah kalian berlebih-lebihan terhadapku sebagaimana orang-orang Nashoro berlebih-lebihan terhadap Isa bin Maryam." (HR. Al-Bukhori 3445)

Dan cara menyintai Nabi ﷺ haruslah sesuai sunnah (petunjuk) beliau ﷺ yaitu dengan menaati apa yang beliau perintahkan, membenarkan apa yang beliau beritakan, menjauhi apa yang beliau larang, dan beribadah kepada Allah dengan cara yang beliau syariatkan. Ini yang disebut dengan kecintaan yang syar'i.

Adapun menggambar terompah Nabi ﷺ yang diyakini dapat mendatangkan manfaat atau menolak mudhorot, maka perbuatan semacam itu sama sekali tidak bersumber dari ajaran beliau ﷺ. Meyakini adanya pihak-pihak selain Allah mampu mendatangkan manfaat dan menolak mudhorot adalah kesyirikan yang menggugurkan keislaman. Allah telah mengingatkan dalam firman-Nya:

"Dan janganlah kamu menghambakan diri kepada pihak-pihak selain Allah yang tidak dapat mendatangkan manfaat kepadamu dan tidak pula mudhorot. Jika kamu berlaku seperti itu, jadilah kamu termasuk orang-orang yang zalim. Jika Allah menimpakan sesuatu kemudhorotan kepadamu, maka tidak ada seorangpun yang mampu menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu maka tak ada seorangpun yang kuasa menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Yunus: 106-107)

Sebab itu sayyidina Umar bin Al-Khotthob ketika mencium hajar aswad berkata:

إني أعلم أنك حجر لا تضر ولا تنفع ، ولولا أني رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم قبلك ما قبلتك

“Sungguh aku sadar engkau hanyalah batu yang tidak dapat mendatangkan manfaat tidak pula menolak mudhorot. Andaikata aku tidak melihat Rosulullah ﷺ mencium engkau tentu aku tidak akan menciummu.” (HR. Al-Bukhori 1520 dan Muslim 1720)

Inilah pokok ajaran para Nabi dan para Rosul 'alaihimussholatu wassalam yaitu mentauhidkan Allah dengan semurni-murninya dan menggantungkan diri hanya kepada Allah semata.
___________________________

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar