Rabu, 30 Mei 2018

Syaikh Al-Albani Makin Dihujat Makin Dicintai

Apakah benar Syaikh Al-Albani tidak punya guru? Ada seorang ustadz xxxxx Lc, MA mengomentari kitab "Sifat Shalat Nabi" Syaikh Al-Albani memberi kesan praktek shalat yang dilakukan oleh kaum muslimin saat ini belum sesuai petunjuk Nabi shallallahu alaihi wasallam? Jadi hanya kitab Syaikh Al-Albani saja yang sesuai sunnah Nabi? Mohon pencerahannya Ustadz.

Jawab: Syaikh Al-'Allamah Al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al-Albani termasuk Ulama ahli hadits abad ini yang tidak disangsikan lagi kedalaman ilmunya, lurus manhajnya dan murni aqidahnya. Cukuplah karya-karya ilmiyyah yang beliau wariskan menunjukkan siapa sosok Syaikh Al-Albani yang sebenarnya.

Tudingan bahwa Syaikh Al-Albani tidak punya guru adalah kezaliman yang membabi buta. Syaikh Muhammad ‘Umar Bazmul berkata:

“Syaikh Al-Albani belajar beberapa ilmu alat dari ayahnya seperti ilmu shorf. Beliau juga belajar dari ayahnya beberapa kitab madzhab Hanafi seperti “Mukhtashor Al-Qoduri”. Beliau juga belajar Al-Qur’an hingga riwayat Hafsh beserta tajwidnya dan selesai mengkhotamkannya. Syaikh Al-Albani juga belajar dari Syaikh Sa’id Al-Burhani kitab “Maroqi Al-Falah”. Beliau juga menghadiri muhadhoroh Al-‘Allamah Muhammad Bahjat Al-Baithor dengan beberapa rekan asatidzah dari “Al-Majma’ Al-Islami Damaskus." (Al-Intishor Li Ahlil Hadits)

Begitupula dengan keilmuan dan keulamaan Syaikh Al-Albani telah diakui oleh para Ulama. Syaikh Muhammad bin Ibrohim Alu Syaikh berkata, “Syaikh Al-Albani adalah Ulama Ahlissunnah menolong al-haq dan membantah ahlul batil.” (Al-Fatawa 4/92)

Syaikh bin Baz berkata, “Aku belum pernah melihat di kolong langit ini orang yang pakar dalam ilmu hadits di masa kini semisal Al-‘Allamah Muhammad Nashiruddin Al-Albani.” (Hayatu Al-Albani hal. 65)

Lajnah Da’imah berkata, “Syaikh Al-Albani adalah sosok yang tidak diragukan lagi keilmuannya, keutamaannya, pengagungannya terhadap sunnah. Beliau orang yang berjuang membela madzhab Ahlussunnah wal Jama’ah dalam mentahdzir sikap ta’asshub (fanatik) dan taqlid buta. Karya-karya beliau sangat bermanfaat dan beliau bukanlah orang yang ma’shum (terjaga dari kesalahan) sama seperti para Ulama lainnya.” (nomor 5981)

Syaikh Al-‘Utsaimin, “Syaikh Al-Albani adalah seorang Ulama Ahlissunnah, pembela sunnah, imamnya dalam ilmu hadits. Kami tidak mengetahui seorangpun yang menandingi beliau di zaman ini. Kami mengenal beliau dari kitab-kitabnya, terkadang kami bermajelis dengan beliau, dan beliau adalah seorang Ulama yang Salafy aqidahnya dan lurus manhajnya.” (Fatawa Al-‘Ulama Al-Akabir hal. 4)

Syaikh Hamud At-Tuwaijiri, “Syaikh Al-Albani adalah bendera sunnah, orang yang mencela beliau tiada lain telah membantunya untuk mencela sunnah.” (Kawkabah Min A’immatil Huda hal. 271)

Syaikh Muqbil Al-Wadi’i, “Sungguh tidak ada (di masa kini) yang menandingi Syaikh Al-Albani dalam ilmu hadits, sungguh Allah telah memberi manfaat yang besar terhadap ilmu beliau dan kitab-kitabnya. Orang-orang yang mencela Syaikh Al-Albani dan keilmuannya tiada lain mereka adalah ahlul bid’ah pengekor hawa nafsu. Mereka sesungguhnya membenci Ahlussunnah dan ingin membuat orang lari dari sunnah.” (Iqomatul Burhan hal. 6-7)

Masih banyak lagi pengakuan para Ulama robbani yang mengakui keilmuan dan keulamaan Syaikh Al-Albani. Semua keistimewaan itu menunjukkan bahwa beliau adalah orang yang pilihan yang mendapat hidayah dan tawfiq dari Allah. Orang-orang yang hendak merendahkan Syaikh Al-Albani pada hakikatnya ingin menjatuhkan dirinya sendiri.

Adapun karya tulis beliau yang berjudul, "Shifat Sholatin Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam" adalah bukti pengagungan beliau dan ketaatan beliau terhadap sunnah Nabi shollallahu 'alaihi wasallam. Beliau berusaha mengajak kaum Muslimin agar merujuk kepada hadits-hadits shohih yang dilengkapi penjelasan para Ulama terkait cara sholat Nabi shollallahu 'alaihi wasallam sebagaimana yang telah diperintahkan, "Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat." (HR. Al-Bukhori)

Beliau merasa bertanggungjawab untuk meluruskan hal-hal yang perlu diluruskan terkait cara sholat sebagian umat Islam yang terbukti menyelisihi petunjuk Nabi shollallahu 'alaihi wasallam. Beliau juga merujuk kepada kitab-kitab para Ulama terdahulu dalam mendudukkan banyak permasalahan. Jadi motivasi beliau adalah murni untuk perbaikan bukan ingin membuat madzhab baru lalu mengklaim hanya kitab beliau saja yang paling benar. 

Saya kira banyak para Ulama menyusun kitab tentang shifat sholat Nabi shollallahu 'alaihi wasallam, begitupula dengan kitab-kitab fiqh para Ulama terdahulu yang memuat cara sholat Nabi shollallahu 'alaihi wasallam. Semua itu bukanlah hal yang baru dan tidak ada yang mempermasalahkan. Justru yang menjadi masalah apabila cara sholat seseorang hanya menuruti kebanyakan masyarakatnya lalu mengabaikan petunjuk Nabi shollallahu 'alaihi wasallam dalam hadits-haditsnya yang shohih.

Mengenai kritikan sebagian Ulama terhadap beberapa permasalahan dalam kitab "Shifat Sholat Nabi" adalah hal yang biasa berlaku di antara Ulama. Para Ulama saling mengkritik dengan ilmiyyah dan Syaikh Al-Albani orang yang sangat terbuka dengan kritikan. Beliau juga bukan orang jumud mempertahankan pendapatnya dengan membabi buta.
_____________

Fikri Abul Hasan






0 comments:

Posting Komentar