Senin, 09 Desember 2019

Kiat Mendidik Anak Sholih & Sholihah

Anak merupakan karunia Allah sekaligus amanah yang dititipkan kepada orangtua. Oleh karenanya setiap orangtua bertanggung jawab atas pendidikan anaknya terutama pendidikan agamanya yang akan menyelamatkan dirinya dari api neraka. Allah berfirman:

ياأيها الذين آمنوا قوا أنفسكم وأهليكم نارا

"Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka." (At-Tahrim: 6)

Maknanya dijelaskan oleh sebagian Ulama, "Wajib bagi orangtua mengajarkan agama dan kebaikan kepada anak-anaknya dan keluarganya serta adab apa saja yang mereka butuhkan." (Al-Jami' Li Ahkamil Qur'an 18/196)

Maka orangtua harus saling bekerja sama dalam mendidik anak, bersabar, melihat mana yang lebih bermaslahat bagi anak dan mana yang lebih ringan mudhorotnya, serta banyak berdoa kepada Allah karena hanya Allah yang kuasa mengubah keadaan anak.

Berikut ringkasan kiat-kiat mendidik anak sesuai tingkat pemahamannya, kami sarikan dari kitab, "Nashihati Lin Nisa'" hal. 75-84 karya Ummu Abdillah Al-Wadi'iyyah:

(1). Anak dibimbing mengucapkan nama Allah sembari mengisyaratkan jarinya ke langit. Ini pendidikan tauhid sesuai fitroh mereka.

(2). Jika engkau memberinya makanan seperti roti atau yang lain maka letakkanlah di tangan kanannya.

(3). Jika makanan masih panas, janganlah engkau meniupnya karena hal itu dilarang Nabi ﷺ. Dan anak-anak akan meniru apa yang dilakukan orangtuanya.

(4). Apabila anak sudah berumur satu tahun setengah atau sekitar itu, tuntunlah ia membaca bismillah ketika hendak makan atau minum agar terbiasa.

(5). Bila engkau melihat anak sudah mampu memahami rukun Islam, rukun iman dan Ihsan maka ajarilah dia.

(6). Ajarkan anak tentang cara berwudhu yang benar.

(7). Jika terhidang makanan di suatu wadah maka katakan kepadanya untuk mengambil makanan yang dekat.

(8). Biasakan anak melakukan kebaikan dan bila sudah berusia tujuh tahun maka latih dia mengerjakan sholat.

(9). Memisahkan tempat tidur anak-anak jika sudah berumur sepuluh tahun sebagaimana yang diperintahkan Nabi ﷺ.

(10). Latihlah anak untuk berpuasa jika hal itu tidak membuatnya lemah sehingga dia terbiasa setelah dewasa.

(11). Ajarkan anak aqidah yang benar dan katakanlah kepadanya sebagaimana Nabi ﷺ berkata kepada Ibnu Abbas, "Jagalah Allah niscaya Allah akan menjaga engkau.."

(12). Berwasiatlah kepada anakmu dengan apa yang diwasiatkan oleh Luqman kepada anaknya, "Wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya kesyirikan itu kezaliman yang teramat besar." (Luqman: 13)

(13). Ajari anak meminta izin apabila hendak masuk rumah atau masuk kamar.

(14). Ingatkanlah dia dari hal-hal yang dilarang agar dia menjauhinya.

(15). Jelaskanlah makna ayat atau hadits yang kita bacakan kepadanya.

(16). Ikatkanlah hatinya dengan Allah bukan dengan dunia.

(17). Perhatikanlah hafalan Qur'annya dan ajari anak untuk menghafal meski hanya satu ayat setiap harinya.

(18). Perhatikanlah pergaulannya jangan engkau biarkan anak-anakmu bergaul dengan anak-anak yang tidak baik agar tidak meniru kejelekan mereka.

(19). Jangan engkau biarkan anak-anak berada di luar rumah di waktu senja karena pada saat itu syaithon sedang bertebaran.

(20). Adakalanya anak-anak dibiarkan menghibur dirinya karena jika dia terus menerus dilarang bermain, hal itu dapat menghilangkan kecerdasannya dan membuat kejemuan.

(21). Bersemangatlah mendorong anak bermajelis dengan orang yang sholih.

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar