Rabu, 15 Agustus 2018

Hadits Dho'if Keutamaan 10 Hari Dzulhijjah

Sebelumnya sudah kami sebutkan hadits yang shohih terkait keistimewaan 10 hari pertama Dzulhijjah. Yaitu hadits yang dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhori dalam shohihnya dari Ibnu Abbas rodhiyallahu 'anhuma. Adapun hadits dho'if (lemah) yang dimaksud redaksinya sebagai berikut:

ما من أيام أحب إلى الله أن يتعبد له فيها من عشر ذي الحجة يعدل صيام كل يوم منها بصيام سنة وقيام كل ليلة منها بقيام ليلة القدر

"Tidaklah ada hari yang lebih dicintai Allah untuk beribadah di dalamnya daripada 10 hari Dzulhijjah. Sehari puasa di dalamnya sebanding dengan puasa setahun penuh dan qiyamul lail setiap malamnya sebanding dengan qiyamul lail di malam lailatul qodr.” 

Hadits ini dikeluarkan oleh At-Tirmidzi 758, Ibnu Majah 1728, Al-Bazzar 7816. Sanad hadits ini didho'ifkan oleh para Ulama karena ada rowi dho'if bernama Nahhas bin Qohm dan Mas'ud bin Washil. 

Al-Imam At-Tirmidzi sendiri berkata, "Hadits ini ghorib!". Al-Hafidzh Ibnu Hajar Al-Asqolani berkata, "Sanadnya dho'if!" dalam Fat-hul Bari 2/534. Syaikh Al-'Allamah Al-Albani mendho'ifkannya dalam "Silsilah Adh-Dho'ifah 5142.
__________

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar