Syaikh Utsman Al-Khomis menjelaskan, "Ada tiga golongan yang masing-masing memiliki perbedaan sikap terhadap kematian Al-Husain rodhiyallahu 'anhu:
Pertama, kelompok yang berpendapat bahwa pembunuhan Al-Husain merupakan tindakan yang tidak bisa dipersalahkan. Karena ia memberontak kepada seorang pemimpin dan ingin memecah belah persatuan kaum Muslimin. Mereka berargumentasi dengan sabda Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam:
من أتاكم وأمركم جميع على رجل واحد يريد أن يشق عصاكم أو يفرق جماعتكم فاقتلوه
“Barangsiapa yang mendatangi kalian sedang urusan kalian di tangan satu kepemimpinan, mereka ingin memecah belah persatuan kalian, maka bunuhlah dia siapapun orangnya.” (HR. Muslim Bab: “Hukmu Man Farroqo Amrol Muslimin wa Huwa Mujtami” 1852)
Di sini Al-Husain dinilai ingin memecah belah persatuan kaum Muslimin, sedangkan Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Siapapun orangnya", maka peristiwa pembunuhan Al-Husain tidak bisa dipersalahkan. Ini pendapat kelompok Nashibah yang dikenal kebenciannya terhadap ‘Ali bin Abi Tholib dan keluarga beliau.
Kedua, kelompok yang mengatakan bahwa Al-Husain adalah pemimpin yang wajib ditaati. Semestinya segala urusan umat haruslah diserahkan kepada beliau. Ini adalah pendapatnya kelompok Syiah yang dikenal pengkultusannya terhadap ‘Ali bin Abi Tholib dan keluarga beliau.
Ketiga, kelompok yang berpendapat bahwa Al-Husain rodhiyallahu ‘anhu terbunuh secara zalim. Al-Husain pada waktu itu bukanlah sebagai kholifah dan bukan pula terbunuh sebagai pemberontak. Akan tetapi ia terbunuh dalam keadaan teraniaya dan syahid. Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الحسن والحسين سيدا شباب أهل الجنة
“Al-Hasan dan Al-Husain dua pemimpin para pemuda penduduk Surga.” (HR. At-Tirmidzi dalam Sunan beliau Bab: “Manaqibul Hasan wal Husain” 3768)
Pendapat terakhir yang adil dan pertengahan dan pendapat ini yang dipegang oleh para Ulama Ahlussunnah wal Jamaah. (Hiqbah minat Tarikh Maa Bayna Wafatin Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam ila Maqtalil Husain rodhiyallahu ‘anhu hal. 229 - Maktabah Al-Imam Adz-Dzahabi)
______________
Fikri Abul Hasan
0 comments:
Posting Komentar