Rabu, 16 September 2020

Peringatan Asyuro (Meratapi Kematian Al-Husain) Bukan Ajaran Islam

Peristiwa terbunuhnya Al-Husain tidaklah lebih berat bila dibandingkan dengan terbunuhnya para Nabi ‘alaihimussholatu wassalam. 

Betapa tragisnya pembunuhan Nabi Yahya ‘alaihissalam dan ayah beliau Nabi Zakariyya. Begitu pula pembunuhan terhadap Umar bin Al-Khotthob, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib rodhiyallahu ‘anhum. 

Sudah barang tentu kedudukan mereka lebih utama dibandingkan Al-Husain rodhiyallahu ‘anhu. Maka tidak sepantasnya seseorang menampar-nampar wajahnya atau merobek-robek pakaiannya tatkala mengingat terbunuhnya Al-Husain bin Ali bin Abi Tholib. Nabi ﷺ menegaskan:

ليس منا من لطم الخدود وشق الجيوب ودعا بدعوى الجاهلية

“Bukanlah termasuk golonganku orang yang menampar-nampar pipinya, merobek-robek pakaiannya (ketika ada yang meninggal), dan melontarkan seruan-seruan jahiliyyah.” (HR. Al-Bukhori 1294 dan Muslim 103)

Riwayat yang lain:

إن رسول الله ﷺ برئ من الصالقة والحالقة والشاقة

“Sungguh Rosulullah ﷺ berlepas diri dari ash-sholiqoh, al-haliqoh, dan asy-syaqqoh.” (HR. Al-Bukhori 1296 dan Muslim 140 & 167)

Ash-Sholiqoh yaitu wanita yang menjerit-jerit. Al-Haliqoh yaitu wanita yang memotong rambut. Asy-Syaqqoh yaitu wanita yang merobek-robek pakaiannya. Semua itu dilakukan untuk meratapi kematian seseorang.

Rosulullah ﷺ juga menegaskan:

النائحة إذا لم تتب قبل موتها تقام يوم القيامة وعليها سربال من قطران ودرع من جرب

“Orang yang meratapi mayit apabila dia mati belum sempat bertaubat daripadanya maka pada hari kiamat akan dikenakan pakaian dari timah yang panas dan baju dari kudis.” (HR. Muslim 934)

Justru semestinya sikap seorang muslim saat tertimpa musibah sebagaimana firman Allah:

الذين إذا أصابتهم مصيبة قالوا إنا لله وإنا إليه راجعون

“Yaitu apabila orang-orang yang ditimpa musibah mereka mengucapkan, “Innaa lilaahi wa innaa ilaihi rooji’uun” Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali.” (Al-Baqoroh: 156)

Faidah "Hiqbah Minat Tarikh" Syaikh Utsman bin Muhammad Al-Khomis

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar