"Al-Khouf" (takut) kepada Allah termasuk ibadahnya hati sebagaimana "Al-Mahabbah" (cinta). Allah berfirman:
إنما ذلكم الشيطان يخوف أولياءه فلا تخافوهم وخافون إن كنتم مؤمنين
“Mereka itu hanyalah syaithon yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya, karena itu janganlah kamu takut kepada mereka tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (Al-‘Imron: 175)
Takutnya seorang hamba kepada Allah pada dasarnya tumbuh dari ma'rifatullah yaitu pengenalan dirinya terhadap Allah, nama-nama-Nya serta sifat-sifat-Nya yang mulia. Sebab itu pihak yang paling takut kepada Allah adalah para Ulama karena mereka orang-orang yang mewarisi ilmu dan amalnya para Nabi. Allah berfirman:
إنما يخشى الله من عباده العلماء
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah Ulama.” (Fathir: 28)
Semakin bertambah ilmunya tentang Al-Qur'an was Sunnah maka akan semakin besar rasa takutnya kepada Allah. Inilah yang disebut ilmu yang bermanfaat yaitu ilmu yang membuahkan rasa takut kepada Allah.
Sedangkan orang yang sedikit rasa takutnya akan mendorong dirinya berani berkata-kata tentang Allah, nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, agama-Nya tanpa ilmu dan pemahaman yang benar, berani melanggar larangan Allah yang paling besar berupa kesyirikan dan kebid'ahan, lancang meremehkan perintah-Nya yang paling agung berupa tauhid dan mengikuti sunnah (petunjuk) Nabi ﷺ.
Ibnu Mas'ud rodhiyallahu 'anhu berkata:
كفى بخشية الله علما وكفى بالاغترار به جهلا
"Cukuplah seseorang dikatakan berilmu tatkala ia takut kepada Allah dan cukuplah seseorang itu dikatakan bodoh manakala ia tertipu dengan perbuatannya (menganggap remeh perbuatannya yang batil).” (Riwayat Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushonnaf 34352)
Sa'id bin Jubair berkata, "Sesungguhnya rasa takut itu adalah bila engkau takut kepada Allah sehingga menghalangi dirimu dari kedurhakaan. Sedangkan dzikir itu adalah ketaatan kepada Allah. Barangsiapa yang menaati Allah berarti dia telah berdzikir kepada-Nya. Barangsiapa yang tidak menaati-Nya maka dia bukanlah orang yang berdzikir sekalipun dia banyak bertasbih dan membaca Qur'an." (Hilyatul Awliya' 4/276)
Semoga Allah menganugerahkan kepada kita rasa takut yang dibangun di atas landasan ilmu dan pemahaman yang benar, bukan takut di atas kejahilan sekedar banyak menangis dan bercucuran air mata.
Fikri Abul Hasan
0 comments:
Posting Komentar