Senin, 18 November 2019

Gegara Mulut

Perbedaan Ahlussunnah dengan Asy'ariyyah dalam perkara iman adalah bahwa Ahlussunnah meyakini iman sebagai ucapan lisan, i'tiqod (keyakinan) dalam hati dan amalan anggota badan. Iman bertambah dengan ketaatan berkurang dengan kemaksiatan. Hal ini sesuai dalil-dalil Al-Qur'an was Sunnah serta petunjuk para Salaf.

Sedangkan kelompok Asy'ariyyah terpengaruh oleh paham murjiah yaitu menganggap iman cukup dalam hati berupa i'tiqod (keyakinan) semata tidak secara lisan maupun amal perbuatan. Pemahaman ini menyelisihi dalil dan petunjuk para Salaf.

Akibat paham Asy'ariyyah tersebut sering kita mendengar ucapan, "yang penting hatinya" saat diimbau berjilbab atau sebaliknya ketika mengucapkan kalimat kufur yang melanggar aqidah seperti mengucapkan salam semua agama. Padahal murka Allah dan amuk alam bisa terjadi lantaran ucapan lisan:

تكاد السماوات يتفطرن منه وتنشق الأرض وتخر الجبال هدا أن دعوا للرحمن ولدا

"Hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi terbelah, dan gunung-gunung hancur karena mereka mengatakan Allah punya anak." (Maryam: 90-91)

Dari sini kita mengerti kenapa Nabi ﷺ senantiasa memperingatkan bahaya bid'ah dalam pembukaan khutbah beliau. Karena paham bid'ah itu bisa menjadi sarana yang menjerumuskan orang kepada kekufuran.

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar