Sabtu, 06 Juni 2020

Senantiasa Memohon Hidayah Jangan Merasa Aman dari Penyimpangan

Tidak ada orang yang paling berilmu, paling bertaqwa, paling mendapat petunjuk melebihi Rosulullah ﷺ meski demikian beliau tetap berdoa seraya mengajarkan umatnya:

اللَّهُمَّ إِنِي أَسْأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعفَافَ والغنَى

(Alloohumma inni as'alukal huda wat tuqo wal 'afaaf wal ghina)

"Ya Allah, aku memohon kepada Engkau hidayah, ketaqwaan, keterjagaan, dan hati yang kaya." (HR. Muslim 2721)

Hidayah yakni petunjuk berupa ilmu dan tawfiq. Nabi ﷺ memohon kepada Allah agar ditambahkan ilmunya serta tawfiq yaitu petunjuk untuk mengamalkannya.

Hakikat taqwa sebagaimana yang disampaikan Tholq bin Habib (ulama tabiin) yakni amalan ketaatan kepada Allah di atas cahaya Allah dan mengharap pahala Allah, serta meninggalkan kedurhakaan kepada Allah di atas cahaya Allah dan takut dari azab Allah.

Keterjagaan yakni dari segala hal yang tidak diperbolehkan syariat dan menahan diri darinya. (Syarh Shohih Muslim 17/63)

Hati yang kaya yakni qonaah yaitu ridho atas pemberian Allah, selalu merasa cukup, kaya jiwa dan lapang dada.

Selama hayat masih dikandung badan setiap kita butuh kepada hidayah Allah dan tawfiq-Nya. Tidak ada yang menjamin seseorang selalu istiqomah di atas ilmu dan taqwa. Oleh sebab itu, jangan merasa aman atau lengah untuk senantiasa berdoa memohon kepada Allah agar diberikan petunjuk kepada jalan yang diridhoi-Nya.

Syaikh Al-'Allamah Abdul Aziz bin Baz dalam nasihat beliau mengingatkan:

فأنت بحاجة إلى الهداية لو كنت أتقى الناس ولو كنت أعلم الناس أنت بحاجة إلى الهداية حتى تموت

"Sungguh engkau sangat butuh kepada hidayah Allah sekalipun engkau orang yang paling berilmu dan paling bertaqwa. Engkau tetap membutuhkan hidayah Allah sampai ajalmu tiba." (Majmu' Fatawa 7/163)

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar