Kamis, 14 November 2019

Memelihara Jenggot Ciri Khas Seorang Muslim (Para Nabi Berjenggot)

Syaikh Al-'Allamah Muqbil Al-Wadi'i berkata:

فالأوامر المتكاثرة عن النبي - صلى الله عليه وعلى اله وسلم - بإعفاء اللحية ، وما ورد أن النبي - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - حلق لحيته ، بل كانت لحيته تملأ صدره . وما ورد أيضا أن النبي - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - رأى رجلا مسلماً قد حلق لحيته وأقره ، بل حلق اللحى يعتبر تشبهاً بأعداء الاسلام ، ويعتبر أيضا تشبها بالنساء 

"Hadits-hadits Nabi ﷺ yang memerintahkan untuk memelihara jenggot terhitung banyak dan tidak pernah disebutkan bahwa Nabi ﷺ mencukur habis jenggotnya, bahkan yang ada jenggot beliau menutupi dadanya. Tidak disebutkan pula bahwa Nabi ﷺ pernah melihat seorang muslim yang mencukur jenggotnya lalu disetujuinya. Bahkan mencukur jenggot termasuk menyerupai musuh-musuh Islam dan menyerupai wanita." (Ijabatus Sa'il hal. 221)

Mencukur jenggot dan memanjangkan kumis adalah kebiasaan orang-orang musyrikin dan majusi (penyembah api). Nabi ﷺ telah mengingatkan, "Selisihilah oleh kalian orang-orang musyrik, pendekkanlah kumis dan peliharalah jenggot." (HR. Al-Bukhori 5892 dari Ibnu Umar)

Beliau juga mengingatkan, "Pendekkanlah kumis dan peliharalah jenggot, selisihilah orang-orang Majusi." (HR. Muslim 626 dari Abu Huroiroh)

Al-Imam Asy-Syafii telah menegaskan dalam "Al-Umm" keharoman mencukur jenggot. Bahkan Ibnu Hazm, Ibnu Taimiyyah dan para Ulama yang lainnya menegaskan keharoman itu ditunjukkan oleh ijma' (kesepakatan) para Ulama.

Lantas bagaimana dengan perbuatan Ibnu Umar yang mencukur jenggotnya di bawah genggaman tangan? 

Jawabannya, perbuatan Ibnu Umar adalah ijtihad beliau dan perbuatan seorang shohabat tidak tergolong dalil, yang dikatakan dalil hanyalah Al-Qur'an was Sunnah serta ijma'. Ibnu Umar mencukur jenggotnya di bawah genggaman hanya saat tahallul saja tidak setiap saat. Dan Ibnu Umar adalah salah seorang shohabat yang meriwayatkan perintah Nabi ﷺ untuk memelihara jenggot. 

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar