Assalamu'alaikum, tanya ustadz apakah sama pahala yang memberi makan orang yang berbuka dan sahur? Syukron ustadz
Jawab: Wa'alaikumussalam warohmatullah wabarokatuh. Menyajikan hidangan sahur hukumnya lebih utama karena membantu orang untuk menjalankan kewajiban berpuasa. Dalilnya antara lain keutamaan makanan sahur yang disifati keberkahan oleh Nabi ﷺ serta sholawat Allah dan para malaikat-Nya. Beliau ﷺ bersabda:
"Makan sahurlah karena dalam makan sahur itu berkah." (HR. Al-Bukhori 1923 dan Muslim 1095)
Beliau ﷺ juga bersabda:
"Makan sahur itu barokah maka janganlah kalian tinggalkan meski salah seorang dari kalian hanya minum dengan seteguk air, karena Allah dan para malaikat-Nya bersholawat atas orang-orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad 11003 dihasankan oleh Syaikh Nashir dalam "Shohihul Jami'" 3683)
Adapun hadits yang menyebutkan, “Barangsiapa yang menyiapkan hidangan berbuka orang yang puasa maka baginya pahala yang sama tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala orang yang berpuasa.."
Hadits ini menurut sebagian Ulama derajatnya dho'if (lemah) dikarenakan sanadnya munqothi' (terputus) yaitu Atho tidak mendengar Zaid bin Kholid Al-Juhani.
Meski statusnya dho'if, orang yang memberi hidangan berbuka tetap memperoleh pahala. Hal ini berdasarkan keumuman sabda Nabi ﷺ tentang amalan yang paling baik dalam berislam antara lain memberi makan. (HR. Al-Bukhori 12 dan Muslim 39)
Para Salaf dahulu juga senang memberi makan dan menganggapnya sebagai amalan yang mulia. Di antara ucapan mereka, "Andaikata kuundang sepuluh teman-temanku untuk kuhidangkan makanan yang disukainya itu lebih aku sukai ketimbang memerdekakan sepuluh hamba sahaya."
Fikri Abul Hasan
Jawab: Wa'alaikumussalam warohmatullah wabarokatuh. Menyajikan hidangan sahur hukumnya lebih utama karena membantu orang untuk menjalankan kewajiban berpuasa. Dalilnya antara lain keutamaan makanan sahur yang disifati keberkahan oleh Nabi ﷺ serta sholawat Allah dan para malaikat-Nya. Beliau ﷺ bersabda:
تسحروا فإن في السحور بركة
"Makan sahurlah karena dalam makan sahur itu berkah." (HR. Al-Bukhori 1923 dan Muslim 1095)
Beliau ﷺ juga bersabda:
السحور أكلة بركة فلا تدعوه ولو أن يجرع أحدكم جرعة من ماء فإن الله وملائكته يصلون على المتسحرين
"Makan sahur itu barokah maka janganlah kalian tinggalkan meski salah seorang dari kalian hanya minum dengan seteguk air, karena Allah dan para malaikat-Nya bersholawat atas orang-orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad 11003 dihasankan oleh Syaikh Nashir dalam "Shohihul Jami'" 3683)
Adapun hadits yang menyebutkan, “Barangsiapa yang menyiapkan hidangan berbuka orang yang puasa maka baginya pahala yang sama tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala orang yang berpuasa.."
Hadits ini menurut sebagian Ulama derajatnya dho'if (lemah) dikarenakan sanadnya munqothi' (terputus) yaitu Atho tidak mendengar Zaid bin Kholid Al-Juhani.
Meski statusnya dho'if, orang yang memberi hidangan berbuka tetap memperoleh pahala. Hal ini berdasarkan keumuman sabda Nabi ﷺ tentang amalan yang paling baik dalam berislam antara lain memberi makan. (HR. Al-Bukhori 12 dan Muslim 39)
Para Salaf dahulu juga senang memberi makan dan menganggapnya sebagai amalan yang mulia. Di antara ucapan mereka, "Andaikata kuundang sepuluh teman-temanku untuk kuhidangkan makanan yang disukainya itu lebih aku sukai ketimbang memerdekakan sepuluh hamba sahaya."
Fikri Abul Hasan
0 comments:
Posting Komentar